Mungkin bagi awam pengertian perpustakaan itu sama saja, ada gedung, ada buku, ada petugas dan ada pengunjungnya. Anggapan awam tersebut tidak semuanya salah sebab mereka hanya melihat wujud fisiknya. Namun, apabila Anda melihat lebih lanjut ke dalam gedung maka Anda akan melihat jenis pengunjungnya berbeda (ada anak-anak saja, ada pula yang sebatas mahasiswa ke atas); ada yang punya koleksi khusus multimedia, ada pula yang tidak. Jadi, sebenarnya perpustakaan itu berbeda-beda.
Pada hakikatnya setiap perpustakaan memiliki sejarah yang berbeda. Sejarah perpustakaan yang berbeda-beda itulah yang menyebabkan setiap perpustakaan mempunyai tujuan, anggota, organisasi serta kegiatan yang berlainan, dan perbedaan tujuan, organisasi induk, anggota dan kegiatan ini pada akhirnya akan menimbulkan berbagai jenis perpustakaan. Adapun faktor yang memengaruhi timbulnya berbagai jenis perpustakaan adalah sebagai berikut.
- Tanggapan (respons) terhadap berbagai jenis materi perpustakaan, misalnya buku, majalah, film, rekaman suara, dan sejenisnya. Berbagai perpustakaan menunjukkan tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai jenis bahan perpustakaan. Ada perpustakaan yang mengkhususkan diri pada buku saja, ada yang hanya mengumpulkan rekaman saja (rekaman suara), ada yang mengumpulkan laporan penelitian belaka, bahkan ada juga yang hanya mengkhususkan diri pada koleksi peta dan atlas. Adanya berbagai jenis bahan materi perpustakaan (grafis dan elektronis), untuk tunanetra ataupun bukan, menimbulkan beberapa jenis perpustakaan. Misalnya, perpustakaan nasional mengumpulkan semua jenis materi perpustakaan, perpustakaan khusus ada yang mengkhususkan diri pada koleksi peta dan atlas, perpustakaan khusus untuk tunanetra membatasi koleksi mereka pada buku yang ditulis dalam huruf Braille.
- Tanggapan terhadap keperluan informasi berbagai kelompok pembaca. Di lingkungan masyarakat terdapat bermacam-macam kelompok pembaca, misalnya anak bawah lima tahun, pelajar, mahasiswa, peneliti, ibu rumah tangga, remaja putus sekolah, dan sejenisnya. Sebagai pembaca, mereka akan memerlukan berbagai bahan bacaan yang beragam tingkat intelektual, penyajian, bentuk fisik dan ukuran huruf. Keperluan seorang peneliti akan berbeda dengan keperluan seorang murid SMU walaupun kedua-duanya sama-sama meneliti objek yang sama. Objeknya sama, namun tingkat intelektualitasnya berbeda. Oleh karena kebutuhan yang berbeda maka tumbuhlah perpustakaan yang secara khusus dibuat untuk kelompok tertentu, seperti untuk ibu rumah tangga dan masyarakat umum dilayani oleh perpustakaan umum, peneliti dilayani oleh jenis perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi untuk melayani dosen dan mahasiswa, sedangkan untuk anak sekolah dilayani perpustakaan sekolah.
- Tanggapan yang berlainan terhadap spesialisasi subjek, termasuk ruang lingkup subjek dan rincian subjek yang berkaitan. Perkembangan ilmu berakibat pada perpustakaan. llmu dapat pecah menjadi ilmuilmu baru, dapat pula dua ilmu atau lebih lebur menjadi ilmu baru. Dahulu ilmu yang ada hanyalah filsafat, kemudian pecah menjadi ilmu baru, seperti Sains, llmu-llmu Sosial dan Humaniora. llmu-llmu Sosial berkembang lagi sehingga berkembang berbagai ilmu-ilmu baru, seperti Hukum,Sosiologi, Ilmu Politik, dan sebagainya. Pemecahan sebuah ilmu menjadi ilmu baru dikenal dengan istilah fisi, sedangkan penggabungan dua ilmu atau lebih menjadi ilmu baru dikenal sebagai fusi. Contoh fusi, misalnya penggabungan Antropologi dengan Kesehatan, memunculkan Antropologi Kesehatan. Kalau ada orang bertanya, di mana dia dapat menemukan buku mengenai Antropologi Kesehatan maka mungkin dia menemukan di Antropologi atau di Kesehatan atau di koleksi baru, yaitu Antropologi Kesehatan. Siapa yang menyimpannya, perpustakaan Antropologi ataukah perpustakaan Kesehatan atau perpustakaan bentukan baru, ialah Antropologi Kesehatan.
Dalam kenyataan sehari-hari, pembaca mempunyai minat serta keperluan informasi yang berbeda jenisnya walaupun subjeknya sama. Sebagai contoh, seorang mahasiswa dan murid SD berminat terhadap perang Paderi, sudah tentu koleksi yang mereka gunakan akan berbeda. Jadi, tidak mungkin seorang pelajar SD harus membaca disertasi mengenai Perang Paderi ataupun mahasiswa membaca buku riwayat Tuanku Imam Bonjol khusus untuk anak SD. Hal ini membawa imbas bahwa buku yang disediakan pun akan berbeda. Misalnya, si mahasiswa lebih mendalami asal usul konflik di masyarakat Sumatra Barat sekitar tahun 1800 dengan kepulangan Tuanku Nan Renceh. Sementara si murid SD terbatas pada sejarah singkat perang Paderi termasuk pada pembuangan Tuanku Imam Bonjol ke Manado. Karena kebutuhan informasi mengenai suatu subjek yang berbeda-beda intensitas intelektualnya maka hadirlah berbagai jenis perpustakaan serta koleksi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat intelektualitas pembaca. Misalnya, perpustakaan umum menyediakan koleksi umum dengan tingkat kecerdasan yang sesuai dengan keadaan masyarakat sekitar. Perpustakaan khusus menyediakan koleksi yang khusus untuk pemakainya, amat spesifik, tingkat intelektualitas yang sangat tinggi. Sementara pada perpustakaan nasional disediakan berbagai koleksi buku untuk tingkat universitas ke atas. Kebutuhan murid SD sampai SMA dilayani oleh perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum. Bila masih memerlukan materi perpustakaan lebih lanjut dapat diperoleh melalui kerja sama perpustakaan.
0 Response to "Sebab Timbulnya Berbagai Jenis Perpustakaan"
Post a Comment