Penyajian Data


Data yang telah dikumpulkan dalam suatu penelitian harus disusun dan disajikan dalam bentuk yang mudah untuk dipahami. Penyusunan dan penyajian data ini akan membantu pihak-pihak yang terkait dengan hasil penelitian yang kita lakukan. Hal ini menjadi penting terutama apabila jumlah data yang kita kumpulkan sangat banyak. Selain untuk kepentingan analisis, penyusunan dan penyajian data ini juga untuk memudahkan orang lain melihat hasil penelitian kita.

Penyajian data dapat dikelompokkan menjadi penyajian data untuk data kualitatif dan penyajian data untuk data kuantitatif. Pembagian jenis ini didasarkan kepada penentuan dari skala variabel. Seperti telah Anda pelajari pada modul satu bahwa ada empat macam skala, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Penyajian data dengan menggunakan skala nominal ataupun ordinal lebih bersifat kualitatif. Sedangkan penyajian data dengan skala interval dan rasio bersifat kuantitatif.

Data yang kita kumpulkan dalam suatu penelitian dapat berupa angkaangka ataupun informasi-informasi tertentu. Angka-angka atau informasiinformasi tersebut harus kita sederhanakan terlebih dahulu. Angka-angka kita masukan dalam kategori kelas-kelas interval, misalnya usia responden kita susun dalam interval kelas 21-30, 31-40, dan 41-50. Sedangkan informasi yang kita peroleh kita klasifikasikan dalam kategori-kategori tertentu, misalnya jenis kelamin responden kita kategorikan ke dalam laki-laki dan perempuan. Data tersebut kemudian kita susun berdasarkan kategori-kategori j tersebut. Susunan tersebut dikenal dengan istilah tabel frekuensi. Tabel frekuensi memiliki komponen-komponen sebagai berikut. 

Nomor Tabel 
Judul Tabel
Jumlah Data (N=)
Kategori
Frekuensi
Persentase






Seperti terlihat dalam contoh tabel di atas, suatu tabel harus ada seperti berikut ini. 
  1. No tabel. Nomor tabel ini untuk mempermudah pengidentitikasian jumlah tabel yang ada dalam suatu karya ilmiah. Untuk setiap bab bisa dimulai dengan angka awal sehingga untuk bab satu, nomor tabel yang digunakan I.1, I.2, I.3, dan seterusnya. Untuk Bab dua digunakan II.1, II.2, II.3, dan seterusnya. 
  2. Judul tabel. Pemberian judul dimaksudkan untuk mempermudah pembaca membandingkan antara satu tabel dengan tabel lain. 
  3. Jumlah data. Dalam tabel biasanya digunakan notasi N=….Jumlah data ini juga ditampilkan untuk mempermudah pembaca mengetahui secara cepat berapa jumlah data, atau biasanya dalam hal ini jumlah responden. 
  4. Kolom pertama dari suatu tabel umumnya berisikan kategori. Kategori ini dapat berupa angka dapat pula berisikan informasi penggolongan. Kategori yang bukan berupa angka merupakan ciri penyajian data kualitatif, sedangkan kategori yang berupa angka merupakan ciri penyajian data kuantitatif. Kategori pada setiap kelas tidak boleh tumpang tindih. Hal ini dimaksudkan agar setiap informasi yang ada dapat dimasukkan ke dalam salah satu kelas. 
  5. Kolom kedua dari suatu tabel adalah frekuensi. Frekuensi menunjukkan berapa banyak kategori yang ada dipilih oleh responden. Frekuensi ini yang digunakan untuk menentukan persentase dari setiap kategori. 
  6. Kolom selanjutnya adalah kolom persentase. Persentase ini menunjukkan proporsi dari frekuensi setiap kelas. Cara mendapatkannya adalah frekuensi setiap kelas dibagi banyaknya data, kemudian dikali 100%. 
  7. Sumber data dan keterangan harus dicantumkan. Sumber data ini berguna untuk membetulkan kembali jika terjadi kesalahan data, selain itu untuk menghindari penggunaan data kepunyaan orang lain. 
Selain menggunakan tabel frekuensi, data juga dapat disajikan dengan menggunakan diagram. Diagram membuat penyajian data menjadi lebih menarik dan perbandingan setiap kategori lebih mudah terlihat. Diagram ini dapat dibuat dari data yang belum tersusun maupun dari data yang sudah tersusun dalam tabel frekuensi. 
Untuk membuat sebuah diagram, kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini. 
  1. Suatu diagram seharusnya berisi mengenai keseluruhan informasi data yang disajikan sehingga pembaca tidak perlu lagi mencari informasi untuk memahami diagram di dalam teks. 
  2. Seperti halnya tabel frekuensi, diagram juga harus memiliki nomor diagram, judul, serta jumlah data. 
  3. Untuk data interval rasio angka dari setiap kategori harus jelas terlihat. Bila data disederhanakan maka ukuran yang digunakan harus jelas terlihat. Data disajikan dalam ukuran jutaan maka 10 juta harus tertulis 10, sedangkan 500 ribu harus tertulis 0.5 juta. Keterangan ukuran ini biasanya ditampilkan di bagian bawah diagram. 
Penyajian data yang dilakukan dengan menggunakan diagram atau grafik memiliki kelebihan dibanding dengan menggunakan tabel frekuensi, namun juga ada kelemahannya. Kelebihan dan kelemahan penggunaan grafik dapat kita lihat dalam tabel berikut. 
Kelebihan dan Kelemahan Grafik
  • Kelebihan:
  1. Lebih Mudah Diingat
  2. Lebih Menarik
  3. Informasi Visual Dapat diperbandingkan
  4. Dapat Menyajikan Perubahan hubungan
  • Kelemahan
  1. Penyajian harus sesuai Tujuan
  2. Gambaran Umum
  3. Dipengaruhi Oleh Skala

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyajian Data"

Post a Comment