Faktor Fisika Yang Dapat Merusak Bahan Pustaka

1. Debu 

Debu dapat masuk secara mudah ke dalam ruang perpustakaan melalui pintu, jendela, atau lubang-lubang angin perpustakaan. Apabila debu melekat pada kertas, maka akan menimbulkan reaksi kimia, sehingga tingkat keasaman pada kertasakan meningkat. Akibatnya kertas menjadi rapuh dan cepat rusak. Di samping itu, apabila keadaan ruang perpustakaan lembab, debu yang bercampur dengan air lembab itu akan menimbulkan jamur pada buku. Debu dari jalan yang mengandung belerang atau debu dari knalpot kendaraan memiliki daya rusak yang paling tinggi. Debu tersebut sangat mudah bersenyawa dengan kertas, apalagi pada ruangan yang lembab. Untuk menghindari kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh debu, perpustakaan hendaknya selalu bebas dari debu. Caranya adalah dengan rutin membersihkan ruang perpustakaan dengan menggunakan vacuum cleaner.

2. Suhu dan kelembaban 

Kerusakan kertas yang disebabkan oleh suhu yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan perekat pada jilidan buku mengering, sedangkan jilidannya sendiri menjadi longgar. Di samping itu suhu yang tinggi dapat membuat kertas menjadi rapuh, warna kertas akan berubah menjadi kuning. Sebaliknya, jika lembab nisbi terlalu tinggi, buku akan menjadi lembab. Sebagai akibatnya, buku mudah diserang jamur, rayap, kecoa, kutu buku, dan ikan perak. 
Suhu yang tidak terlalu ekstrem seperti di Indonesia, tidak begitu berpengaruh pada kekuatan kertas. Masalah baru timbul karena di indonesia memiliki ringkat kelembaban udara yang relatif tinggi. Jika udara lembab, maka akan berakibat padameningkatnya kandungan air dalam kertas. 
Hubungan suhu dan kelembaban sangat erat kaitannya. Jika suhu naik, kelembaban secara otomatis akan turun dan kandungan air yang terdapat dalam kertas akan berkurang, akibatnya kertas menjadi menyusut. Sehingga serat selulosa saling tarik-menarik pada proses penyusutan ini. 
Ruangan dengan kelembaban tinggi bisa menimbulkan kerusakan pada bahan pustaka. Jamur bisa tumbuh dengan subur dalam kondisi yang lembab ini. Di samping itu kertas yang lembab akan mengakibatkan reaksi kimia antara berbagai zat yang tersisa pada pembuatan kertas dengan air. Jika ini terjadi, kertas menjadi rapuh, dan mudah robek. 
Udara lembab yang dibarengi dengan suhu udara yang cukup tinggi menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidroksi, sehingga bereaksi dengan partikel logam yang terdapat pada kertas, dan memutuskan rantai ikatan kimia selulosa. Oleh sebab itu hindarilah sumber kelembaban tersebut. Jika kelembaban itu disebabkan oleh air hujan atau banjir, keringkanlah tempat-tempat tersebut. Kertas yang basah, lembab tidak boleh dijemur, tetapi harus dianginkan pelan-pelan menurut tingkat kebasahannya. Kertas yang sangat basah tidak boleh diembus keras-keras. Pengembusan angin yang keras dapat diberikan pada kertas yang agak kering. Buku yang tercelup air harus dibuka jilidannya, kemudian dikeringkan lembar per lembar agar tidak lengket antara lembar yang satu dan lainnya. Setelah kering kemudian dijilid kembali. 


3. Cahaya 

Kertas yang kepanasan akan berubah warna menjadi kuning dan rapuh akhirnya rusak. Hindarilah sinar sinar matahari (ultra violet) yang masuk secara langsung ke perpustakaan. Kerusakan yang terjadi karena pengaruh sinar ultra violet adalah memudamya tulisan, dan sampul buku. Selain itu kertas juga akan menjadi sangat rapuh. Proses kerusakan akan dipercepat dengan hadirnya uap air dan oksigen dalam udara, yang mengakibatkan perubahan warna. Buku menjadi berwarna kuning kecokelatan dan kadar kekuatan serat pada kertas menurun. 
Tidak hanya buku, bahan audiovisual lainnya seperti piringan hitam, kaset audio maupun video akan rusak jika kepanasan. Demikian pula disket komputer. Untuk menghindarinya hendaknya diusahakan kain garden sehingga panas atau sinar yang masuk ke perpustakaan bisa diatur. Sinar alami cukup bagus, tetapi tidak bisa dikontrol dengan mudah. Karena itu di negara maju, penerangan perpustakaan menggantungkan pada sinar listrik karena mudah dikontrol.Lampu pada ruang rak buku hanya dinyalakan pada saat diperlukan. Jika tidak, ruang rak tersebut gelap. Hal ini juga bisa menghemat listrik, tetapi AC selalu dihidupkan, sehingga kebersihan, kelembaban dan temperatur bisa terkontrol terus

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor Fisika Yang Dapat Merusak Bahan Pustaka"

Post a Comment